Setelah libur hampir 2 minggu #ceritaduabunda kembali lagi. Kali ini saya dan bubun ingin bercerita seputar tontonan anak balita berdasarkan pengalaman kami sebagai bunda dari anak kami yang usia nya tidak jauh berbeda.
Tidak dipungkiri memang topik ini banyak sekali menuai pro dan kontra. Lalu bagaimana dengan saya? Kalau saya sendiri memegang prinsip apapun itu apabila dilakukan secara berlebihan pastilah tidak baik ya. Jadi saya tetap memberikan tontonan kepada anak saya dengan catatan batasan durasi dan konten. Ideal nya sehari anak balita hanya menonton 2 jam dengan didampingi oleh orang dewasa.
Anak saya Nala, pertama kali menonton pada usia sekitar 10 bulan. Tontonan nya waktu itu dari channel baby first dan disney junior dengan durasi sehari sekitar 30 menit. Saya melihat Nala menjadi terstimulasi dengan musik yang dia dengar juga warna-warna cerah yang ditampilkan dalam tontonan nya, tak jarang dia menjadi ikut menari menirukan gerakan yang dia lihat. Waktu itu favorite nya adalah hi5, monkey see monkey do, dan lain lain.
Memasuki usia 1 tahun Nala mulai menonton konten yang memiliki alur cerita, favorit nya berpindah ke barney and friends. Ini salah satu konten yang saya rekomendasikan untuk anak balita. Banyak sekali nilai positif yang diberikan dalam setiap cerita nya, seperti menyayangi teman, menolong sesama, membereskan mainan dan lain lain. Nilai moral nya disampaikan lewat cerita dan lagu-lagu yang mudah diikuti anak-anak. Ada beberapa potongan lagu dari serial barney yang membekas dibenak saya dan sikecil Nala seperti "Its Not So Tough To Share Ur Stuff With A friend", lagu ini sering saya ulang-ulang ketika Nala tidak mau berbagi dengan teman nya. Juga lagu barney Clean Up yang sering kami nyanyikan bersama ketika sedang beberes mainan yang berserak.
Selain itu Nala juga suka sekali menonton vcd lagu anak-anak seperti naik delman, balonku, lihat kebunku, pelangi dan lain lain. Tentunya ini lagu-lagu jadul ya karena di era sekarang ini sangat disayangkan sudah hampir tidak ada lagu anak yang baru dirilis.
Memasuki usia 3 tahun dimana pemahaman tentang agama mulai lebih intens ditanamkan, saya mulai mengalihkan tontonan Nala ke konten-konten islami. Salah satu favorit kami sekeluarga adalah serial Upin dan Ipin dari negeri jiran. Dari sini saya mengenalkan Nala tentang puasa, lebaran, zakat dan lain-lain. MasyaAllah ketika usia nya baru 3 tahun Nala sudah lancar doa sahur dan buka dari menonton Upin Ipin. Nala juga meminta untuk mencoba puasa setengah hari seperti upin ipin katanya.
Selain Upin dan Ipin ada 1 lagi konten islami yang saya rekomendasikan untuk anak balita. Judul nya Diva The Series, yang ini asli dari Indonesia. Isi konten nya menurut saya mirip dengan serial Dora The Explorer. Diva seorang gadis kecil dengan sahabat nya kucing bernama pupuskanopus. Anak-anak diajak menolong diva melewati rintangan-rintangan, misalnya ketika mau membuka gerbang besar Diva akan mengajak mengumpulkan huruf hijaiyah disekitar nya agar gerbang dapat terbuka, dan lain lain.
Jadi menurut saya menonton bermanfaat asalkan kita memilihkan konten yang tepat untuk si kecil. Tips dari saya pilihlah konten yang tidak mengandung unsur kekerasan dan seksual, dan yang pasti konten yang sesuai dengan usia nya, bila memilih lagu pilihlah lagu anak-anak bukan lagu cinta orang dewasa, dan selalu dampingi mereka ketika sedang menonton agar komunikasi dua arah tetap terjalin.
Kalau cerita tontonan Aqeela bagaimana ya? Simak cerita bubun disini
2 komentar:
Setujuuu.. Yang penting ada batasannya ya bun.. :)
Yup bun.. Jangan sampai anak salah menonton yang seharus nya tidak mereka tonton 👌
Posting Komentar